Berbakti Kepada Suami atau Orang Lain
Pilihan Antara Berbakti Kepada Suami atau Orang Lain
Assalamu’alaikum. Ustadz, saya seorang janda dengan 2 anak. Suami saya yang pertama meninggal. Dan alhamdulillah, sekarang saya sudah menikah dengan seorang ikhwan yang sudah ngaji. Yang jadi masalah, sekarang saya sudah berhenti bekerja (mengajar). Saya ingin mengabdi pada suami, mendidik anak dan menjadi istri shalihah. Namun orang tua tidak setuju ketika saya tidak bekerja lagi. Bahkan saya dikatakan anak tidak tahu membalas budi orang tua, anak durhaka. Mohon nasihat untuk saya dan orang tua. Jazakumullahu khairan. (Ummu, M, Sulawesi, +6208525xxxxxxxx)
Wa’alaikumussalam warahmatullah. Alhamdulillah, saudari sudah berhenti mengajar karena ingin berbuat baik kepada suami, mendidik anak dan ingin menjadi istri yang shalihah. Inilah yang diharapkan suami. Karena suami bertambah senang ketika melihat istrinya menjadi baik dari sebelumnya.
Adapun menghadapi keinginan orang tua yang tidak setuju bila saudari tidak bekerja, sampai dikatakan durhaka, tidak mau balas jasa orang tua, hendaknya penanya bersabar dan memaklumi keawaman mereka. Seandainya mereka mengerti agama, tentu akan bergembira melihat putrinya berhenti mengajar dan mendapatkan menantu yang sudah ngaji.
Nasihat Untuk Seorang Istri
Adapun nasihat saya untuk saudari, bersabarlah menghadapi ujian. Jika keluar kata-kata yang kurang enak didengar dari mulut orang tua, hadapilah dengan sabar, jangan membantahnya dengan amarah. Nasihatilah mereka dengan kata-kata yang lembut, jelaskan kepada mereka dosa dan bahaya wanita yang bekerja di luar rumah, baik dari sisi pergaulan, pandangan mata, penampilan keindahan badan, pergi tanpa mahram, urusan rumah tangga jadi berantakan, suami gelisah karena ditinggal istri dan lain-lain. Saudari bisa membantu orang tua semampunya, jika mampu bisa berupa materi, jika tidak, doakan mereka agar mendapat petunjuk. Wallahu a’alam.
Belum ada Komentar untuk "Berbakti Kepada Suami atau Orang Lain"
Posting Komentar